Polres Maluku Tengah Melaksanakan Upacara Hari Kebangkitan Nasional Republik Indonesia ke 110

polresmalukutengah.com-Pada hari Minggu tanggal 20 Mei 2018, pukul 08.00 Wit bertempat dilapangan Apel Polres Maluku Tengah telah dilaksanakan kegiatan Upacara Hari Kebangkitan Nasional Republik Indonesia ke 110, dengan menyusun tema “ PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA MEMPERKUAT PONDASI KEBANGKITAN NASIONAL INDONESIA DALAM ERA DIGITAL”, sebagai Inspektur Upacara Kapolres Maluku Tengah AKBP RAJA ARTHUR LUMONGGA SIMAMORA. S.IK . sebagai Komandan Upacara. IPDA RUSTON.J. NIKLAS. hadir dalam pelaksanaan Upacara .Waka Polres Maluku Tengah KOMPOL SULASTRI SUKIDJANG SH .S.IK. Para Kabag, Kasat, Para Kapolsek Jajaran, Perwira staf Polres Malteng dan Personil Polres Malteng.

Personil yang terlibat dalam Upacara yaitu :
– Selaku Irup Upacara Kapolres Maluku Tengah AKBP RAJA ARTHUR LUMONGGA SIMAMORA, S.IK
– Dan Up Kabag Sumda Polres Malteng AKP IMRAN TATISINA
– Pa Up IPDA RUSTON J. NIKOLAS
– Pengibar Bendera Merah Putih :
a. BRIGPOL DIMAS WAHYUDI
b. BRIPRU IRSAN WATTIMENA
c. BRIPDA ASRIANTO
– Pengucap UUD 1945 BRIPDA MARISA AL- BUGIS

Susunan peserta upacara terdiri dari :
– 1 Pleton Para Kapolsek Jajaran
– 1 Pleton Perwira staf Polres Malteng
– 1 Pleton Personil Sat. Sabhara.
– 1 Pleton Personil Sat. Lalulintas
– 1 Pleton Personil Gabungan Staf
– 1 Pleton Personil Gabungan Sat. Reskrim, Narkoba dan Sat. Intelkam.

Susunan Acara sebagai berikut:
1.Komandan Upacara Memasuki Lapangan Upacara dan langsung mengambil alih Pasukan , Pasukan disiapkan
2.Kapolres Maluku Tengah selaku Inspektur Upacara tiba di tempat Upacara, Pasukan disiapkan.
3.Penghormatan Pasukan kepda Inspektur Upacara
4.Laporan Komandan Upacara kepada Inspektur Upacara
5.Pengibaran bendera Merah Putih
6.Mengheningkan Cipta.
7.Pembacaan Tex Pancasila oleh irup dan diikuti oleh peserta Upacara
8.Pembacaan tex UUD 1945
9.Amanat
10.Menyanyikan Lagu Bagimu Negeri
11.Doa
12.Laporan Komandan Upacara Kepada Inspektur Upacara
13.Penghormatan Pasukan kepada Inspektur Upacara
14.Upacara Selesai Inspektur Upacara berkenang meninggalkan lapangan Upacara

Adapun Sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia yang dibacakan oleh Kapolres Maluku Tengah, yang intinya :

– Mari kita bersatu dalam cita-cita yang sama yaitu kemerdekaan bangsa, bersatu adalah kata kunci ketika kita ingin menggapai cita-cita yang sangat mulia namun pada saat yang sama tantangan kuat menghadang didepan. Boedi Oetomo memberi contoh bagaimana dengan berkumpul dan berorganisasi tanpa melihat asal-muasal primordial akhirnya bisa mendorong tumbuhnya semangat nasionalisme yang menjadi bahan dasar utama kemerdekaan.

– Boedi Oetomo menjadi salah satu penanda utama bahwa bangsa Indonesia untuk pertama kali menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan. Presiden Pertama dalam Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Soekarno, pada peringatan Kebangkitan Nasional tahun 1952 mengatakan bahwa: “Pada hari itu kita mulai memasuki satu cara baru untuk melaksanakan satu ide, satu naluri pokok daripada bangsa Indonesia. Naluri pokok ingin merdeka, naluri pokok ingin hidup berharkat sebagai manusia dan sebagai bangsa. cara baru itu ialah cara mengejar sesuatu maksud dengan alat organisasi politik, cara berjuang dengan perserikatan dan perhimpunan politik, cara berjuang dengan tenaga persatuan.

– Para pendahulu yang berkumpul dalam organisasi-organisasi seperti Boedi Oetama itu memberikan yang terbaik bagi terbentuknya bangsa melalui organisasi. Bukan pertama – tama dengan memberikan harta atau senjata, melainkan dengan komitmen sepenuh jiwa raga. Dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana saat itu, mereka terus menghidup-hidupi api nasionalisme dalam diri masing-masing.

– Seratus sepuluh tahun kemudian bangsa ini telah tumbuh menjadi bangsa yang besar dan maju, sejajar dengan bangsa-bangsa lain. meski belum sepenuhnya sempurna, rakyatnya telah menikmati hasil perjuangan para pahlawannya berupa meningkatnya perekonomian, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. keringat dan darah pendahulu bangsa telah menjelma menjadi hamparan permadani perikehidupan yang nyaman dalam rengkuhan kelambu kemerdekaan.

– Kalau sekarang bangsa ini punya hampir segala yang dibutuhkan, seharusnya kita terinspirasi bahwa dengan kondisi embrio bangsa seabad lalu, kita telah mampu menghasilkan energi yang dahsyat untuk membawa kepada kejayaan. Apalagi kini, ketika kita jauh lebih siap, tak berkekurangan dalam sumber daya aIam dan sumber daya manusia.

– Butir kelima dari Nawacita Kabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berisi visi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan. pada awal tahun ini, visi tersebut mendapat penekanan lebih melalui amanat Presiden Joko Wldodo yang menyatakan bahwa pemerintah akan meningkatkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) pada tahun 2019, melanjutkan percepatan pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus pada tahun-tahun sebelumnya. melalui pembangunan manusia yang terampil dan terdidik, pemerintah ingin meningkatkan daya saing ekonomi dan secara simultan meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya.

– Kekayaan alam merupakan sumber daya yang terbatas. Butuh segudang prasyarat untuk bisa dieksploitasi, untuk menggenjot pemanfaatannya. Sedangkan sumber daya manusia kita menyediakan kapasitas dan kapabilitas yang sangat luas untuk dikembangkan. Kebangkitan sumber daya manusia Indonesia secara bersama-sama dan kompak, tanpa terdistraksi oleh godaan-godaan yang kontraproduktif akan membawa kepada kejayaan bangsa.

– Dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2018, ini harus dimaknai dengan upaya – upaya penyadaran setiap masyarakat Indonesia, untuk mengembangkan diri dan merebut setiap peluang untuk meningkatkan kapasitas diri yang dibuka oleh berbagai pihak, baik oleh pemerintah, badan usaha, maupun masyarakat sendiri. Pengembangan kapasitas sumber daya manusia juga harus diletakkan dalam konteks pemerataan dalam pengertian kewilayahan, agar bangsa ini bangkit secara bersama-sama dalam kerangka kebangsaan Indonesia.

– Persatuan bangsa seperti layaknya sapu lidi. Jika tidak diikat, maka lidi tersebut akan tercerai berai, tidak berguna dan mudah dipatahkan. Tetapi jikalau lidi-lidi itu digabungkan, diikat menjadi sapu, mana ada manusia bisa mematahkan sapu lidi yang sudah terikat, karena kita merasakan bahwa ada kekuatan-kekuatan yang berusaha merenggangkan ikatan sapu lidi kita. Kita disuguhi hasutan-hasutan yang membuat kita bertikai dan tanpa sadar mengiris ikatan yang sudah puluhan tahun menyatukan segala perbedaan tersebut, padahal inilah masa yang sangat menentukan bagi kita. Inilah era yang menuntut kita untuk tidak buang-buang waktu demi mengejar ketertinggalan dengan bangsa-bangsa lain. Momentum sekarang ini menuntut kita untuk tidak buang – buang energi untuk bertikai dan lebih fokus pada pendidikan dan pengembangan manusia Indonesia.

– Menurut perhitungan para ahli, sekitar dua tahun lagi kita akan memasuki sebuah era keemasan dalam konsep kependudukan, yaitu bonus demografl. .Bonus demografl menyuguhkan potensi keuntungan bagi bangsa karena proporsi penduduk usia produktif lebih tinggi dibanding penduduk usia non-produktif. Menurut perkiraan Badan Pusat Statistik, rentang masa ini akan berpuncak nanti pada tahun 2028 sampai 2031, yang berarti tinggal 10-13 tahun lagi. Pada saat itu nanti, angka ketergantungan penduduk diperkirakan mencapai titik terendah, yaitu 46,9 persen, Proyeksi keuntungan bonus demogran itu akan tinggal menjadi proyeksi jika kita tak dapat memaksimalkannya. Usia produktif hanya akan tinggal menjadi catatan tentang usia daripada catatan tentang produktivitas, jika mutu sumber daya manusia produktif pada tahun-tahun puncak bonus demografi tersebut tidak dapat mengungkit mesin pertumbuhan ekonomi, oleh sebab itu Bapak Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan selalu mendorong dunia pendidikan, bekerja sama dengan industri dan bisnis, untuk mencari terobosan-terobosan baru dalam pendidikan. Jurusan-jurusan baru, baik ditingkat pendidikan tinggi maupun juga ditingkat menengah, yang berkaitan dengan keahlian dan ilmu terapan, harus selalu diciptakan untuk memasok industri akan tenaga terampil yang siap kerja.

– “Generasi bonus demografi” yang kebetulan juga beririsan dengan “generasi millenial” kita tersebut, pada saat yang sama, juga terpapar oleh massifnya perkembangan teknoiogi, terutama teknologi digital. Digitalisasi di berbagai bidang ini juga membuka jendela peluang dan ancaman yang sama. Ia akan menjadi ancaman jika hanya pasif menjadi pengguna dan pasar, namun akan menjadi berkah jika kita mampu menaklukkannya menjadi pemain yang menentukan perkembangan ekonomi berbasis digital dunia.

– Oleh sebab itu, mari bersama-sama kita jauhkan dunia digital dari anasir-anasir pemecah-belah dan konten-konten negatif, agar anak-anak kita bebas berkreasi, bersilaturahmi, berekspresi, dan mendapatkan manfaat darinya. Tidak ada satu pihak yang tanggung jawabnya lebih besar daripada yang Iain untuk hal ini. Pepatah Aceh mengatakan: Pikulan satu dipikul berdua, rapat-rapat seperti biji timun sun: Artinya kira-kira: Kita harus menjaga persatuan dalam memecahkan masalah, harus berbagi beban yang sama, merapatkan barisan, jangan sampai terpecah-belah.

– Selamat Hari Kebangkitan Nasionai ke-110. Mari maknai peringatan tahun ini dilingkungan kita masing-masing, sesuai lingkup tugas kita masing-masing, untuk semaksimal mungkin memfasilitasi peningkatan kapasitas sumber daya manusia terutama generasi muda, yang akan membawa kepada kejayaan bangsa ditahun-tahun mendatang.

– Selain Amanah Mentri Informatika RI diatas, Kapolres Maluku Tengah juga menyampaikan beberapa hal sebagai berikut :
a. Terkait dengan Kunjungan Kerja Kapolda Maluku dan Kegiatan Taqbir Akbar maka Personil yang terlibat dalam kegiatan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan tugas fungsinya masing-masing serta melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab

b. Untuk para Kapolsek agar meningkatkan kesiapan siagaan dimasing-masing Polsek serta membuat Barikade guna mengantisipasi ada serangan Teroris yang akhir – akhir ini marak terjadi di Wilayah NKRI

b. Untuk Kantor Polres Malteng juga perlu ditingkatkan penjagaan serta membuat alat pembatas kecepatan Kenderaaan (markah kejut) sehingga Kenderaaan yang melewati depan SPKT tidak dengan kecepatan tinggi.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.